Get your myspace layouts where I get them, at pYzam.com.
MySpaceLayouts

-->

Jumat, 06 April 2012

SINCERITY


 
“ Din, ayo dong cepetan, mau ujan ni.”
“Iya iya bentar dong masih pakai jilbab ni.”
“Kamu itu pakai jilbab aja lama banget sich, kayak orang membatik aja.”
“Iya iya, bawel banget sich kamu mit… ayo ayo.”
“Gitu dong… dari tadi kek.”
“ Aduh….. bawel anget sich ini anak, yang peningkan udah selesai.”
Aku dan dinda pergi menuju warnet. Tiba-tiba kaki dinda tersandung batu. Untung saja ada Zevan yang menangkap dinda.
Zevan adalah anak putra dari pondok yang sama, hanya saja dia adalah anak putra dan aku anak putri. Pondok putra ada didepan sedangkan yang belakang adalah pondok putri. Zevan anak baru di pondok ini. Dia itu sangat sombong, tapi banyak banget teman-temanku yang suka sama dia. Tapi nggak heran juga sich kalau banyak santri putri yang suka dengan dia, secara diakan pintar, ganteng, kaya lagi. Tapi sayang sombongnya minta ampun dech….
Setelah menolong dinda, dia langsung saja pergi tanpa menghiraukan ucapan terimakasih dari dinda.
“ Ya ampun…tadi aku ditangkap sama zevan, kayak mimpi aja.” Kata dinda senang.
“ Ach… kamu itu lebay banget sich, gitu aja.” Sautku.
“Biarin dong… aku tau, kamu pasti pengen yach…??? Hayoooo ngaku!!!”
“ Hach….gue?? nggak banget kali, cowok kayak gitu aja.”
“ Ach kamu mit… jangan-jangan kamu…?????.”
“ Jangan-jangan apa??? Kamu mau bilang kalau aku nggak normal.” Sautku.
“ Ya abisnya kamu itu tomboy, terus nggak ada cowok yang kamu suka lagi, masak cowok sekeren zevan aja kamu nggak suka.”
“ Ach kamu ini, aku normal lagi. Cuma aku itu belum nemuin cowok yang mirip krateria aku aja. Ach… udah-udah ngapain kita berantem gara-gara cowok, ayo kita pergi entar warnetnya penuh lagi.”
“ Iya iya bawel.”
Sampai di warnet, aku menempati komputer nomor 6 dan dinda ada disampingku. Tiba-tiba dinda berteriak, aku kaget. “ Ada apa sich kamu din??? Teriak-teriak aja, memang ini warnet nenek moyang kamu apa???”.
“ Iya iya sorry, abisnya zevan udah ngonfirm pertemananku.”
“Aduuuhhh…… zevan lagi zevan lagi, aku kira ada apa?? Gitu aja teriak-teriak, kayak dikejar maling aja.”
“ Emang…. Aku dikejar-kejar maling hatiku yaitu zevan.”
“ Haduch….. udah-udah. Bosan aku ngomongin itu orang.”
“ Hhhmmm…… kamu itu.”
Hari ini aku bangun telat karena aku lagi dapat bonus dari yang diatas, terus nggak ada yang bangunin aku lagi. Aku telat mandi dan hamper telat kesekolah. Aku terburu-buru dan hampir saja menabrak zevan. Untung nggak nabrak..
Tapi lagi-lagi aku bertengkar sama dia gara-gara jalan.
“ Apa-apaan sich kamu, aku mau lewat ni, udah telat tau.” Kataku marah.
“ Aku juga mau lewat, kamu tu yang menghalangi jalanku.” Saut zevan.
“ Apa gue??? Jelas-jelas kamu yang menghalangi jalanku, memang ini jalanan punya nenek moyang kamu apa.”
Aku dan zevan terus bertengakar dan bel sekolah sudah terdengar , aku berlari dengan cepat agar nggak telat, untung saja nasib baik masih bersamaku, aku nggak telat nyampai disekolah.
Disekolah aku marah-marah nggak jelas kayak orang kemasukan setan, teman-teman sekelas pada takut semua.
Akhirnya classmeeting disekolahku sudah dimulai dan aku ditunjuk untuk mewakili kelas dalam lomba debat, karena aku pinter ngomong dan bawel banget. Ya… aku sich fine-fine aja, menang kalah urusan belakang.
Tapi…… “ Aducchhh…… kenapa si tokek belang zevan itu juga ikut lomba debat?? Perasaan nggak dilomba aja, setiap bertemu juga usah debat terus dech…. Aducchhh…. Sial… sial… sial…, kenapa harus dia dan dia lagi sich?? Nggak ada cowok lagi apa selain dia.” Batinku kesal
Akhirnya semua lomba sudah selesai dan hari ini adalah penutupan classmeeting . Hari ini diumumkan juara dari semua perlombaan dan Alhamdulillah sich kelasku nggak menang sama sekai… hehehehehe ^_^
“kelasku mlempem ni, tapi nggak apa-apa karena kita semua udah melakukan yang terbaik buat kelas, kalau nggak menang juga nggak apa-apa, kan ada pepatah kegagalan awal dari kemenangan.” Kataku.
Dipondok ada kegiatan KOMA ( Komunitas Koma ) yang diadakan setiap 1 bulan sekali. Awalnya sich aku males banget buat ikut kayak gituan, tapi karena teman-teman yang memaksa , ya….. mau nggak mau ikut aja dech buat menyenangkan hati teman.
Aku ikut dalam kegiatan puisi dan hari ini pemilihan kelompok dan “ Ya ampun… kayaknya hidup aku nggak bisa tenang dech, bener-bener apes banget. Masak aku harus 1 kelompok sama zevan sich. Aduuuhhh…… mau jadi apa entar kelompokku, bisa-bisa jadi kelompok yang paling heboh lagi gara-gara aku sama zevan bertengkar terus.” Kataku dalam hati
Aku protes biar aku nggak 1 kelompok sama zevan dan aku nggak sadar kalau aku sama zevan bicaranya barengan.
“ Aku mau pindah kelompok.” Aku dan zevan.
Teman-teman yang ada disini menyoraki aku dan zevan, aku WTD aja begitupun dengan zevan.
Kata pengurus kelompok yang sudah terpilih tidak bisa dipindah atau diubah lagi. Ya… dengan sangat terpaksa aku menerima kalau aku harus 1 kelompok dengan zevan.
1 tahun sudah aku dipondok pesantren ini, waktu terasa berjalan begitu cepat dan aku naik kekelas 2 MAN, aku mengambil jurusan BHS dan teman-temanku banyak yang mengambil jurusan IPS. Och yhaw…. Kalau musuh aku zevan itu ngambil jurusan IPA. Aku bingung sampai kelas 2 ini hubunganku dengan zevan tetap saja buruk.
Waktu liburan semester aku pulang kerumah dan mendengar kabar  bahwa ibuku telah tiada. Aku sedih, aku marah, hatiku hancur, aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Tapi aku harus mengiklaskan kepergian ibuku agar disana dia bisa senang dan aku akan selalu mendoakanmu ibu.
Setelah ibuku meninggal, pamankulah yang membiayai  semua kebutuhan dan pendidikanku. Sudah 1 minggu aku dirumah dan hari ini aku harus kembali ke pondok pesantren. 2 jam berlalu dan aku sampai dipesantren, aku  berjalan menuju pondok dan aku melewai pondok putra. Aku erjalan sangat cepat sampai kakiku terkilir dan aku hampir saja jatuh, unting saja ada seseorang yang menolongku dari belakang, jadi aku tidak jadi jatuh. Dia menangkap tubuhku dan dia setelah aku melihat orang yang menolongku. Tiba-tiba…. Brak… aku terjatuh karena zevan melepaskan tangannya.
“ aduch…” teriakku.
“ hahahaha….. kasian.” Ledek zevan
“ Ach…. Kurang ajar banget sich lo, sakit tau.”
“ Memang aku pikirin, mangkanya kalau jadi cewek itu jangan galak-galak dong.”
“ Apa urusan kamu, terserah aku dong. Aku mau galak, mau lembut, terserah dong. Oww…. Jangan-jangan kamu takut ya sama aku.”
“ What…?? Seorang zevan takut sama nenek lampir kayak kamu.!!  Nggak mungkin banget.”
“Apa?? Nenek lampir?? Kamu itu tokek belang!! Aduchh…” Sambil merintih kesakitan.
“ Tokek belang?? Dasar nenek lampir!! Sakit ya?? Kasian… hahaha.” Ledek zevan.
“ Ach…. Awas kamu.”
Setelah meledekku dia pergi. Dan tanpa sadar ternyata anak putra dan putri telah melihat pertengkaranku dengan zevan. “Aduuuhh…… malu banget ni, mau ditaruh mana mukaku ini.” Batinku.
Untung aja gus dan nengnya lagi nggak ada dipondok, jadi aku nggak ditakzir gara-gara bicaraku kasar dan nggak soapan. Gus dan neng dipondokku memang jarang berada dipondok karena kesibukan mereka masing-masing.
Hari ini ada kumpulan KOMA. Seperti biasa aku dengan zevan bertengkar. Sampai-sampai anak-anak yang ada disini tertawa melihat aku dengan zevan.
Kakak pengurus menyuruh zevan untuk maju kedepan membacakan puisi. Zevan memang pandai membaca puisi. Tapi meskipun begitu aku nggak mau mengakui kalau zevan lebih baik daripada aku.
Waktu pulang sekolah, aku berjalan sambil melamun jadi aku nggak melihat apa yang ada didepanku. Aku hampir saja diserempet motor tapi untunglah ada yang menyelamatkanku. Dia mendorongku ketepian. Dan ternyata yang menyelamatkan aku adalah orang yang sama waktu aku akan jatuh dipondok, dia adalah zevan.
“ Kamu itu kalau jalan jangan sambil melamun dong.” Zevan marah
“Ya… mana aku tau kalau didepan ada motor.”
“ Ya mangkannya kamu itu jangan melamun terus, kalau kamu ketabrak gimana??? Siapa yang mau tanggung jawab?? Hach??.”
“ Biasa aja dong. Iya-iya aku nggak bakal melamun lagi. Makasih udah selamatin aku.”
“ Oke, permintaan maaf diterima, memang kamu kenapa kok melamun gitu??.” Tanya zevan.
“ Nggak apa-apa kok. Tumben kamu tanya-tanya??? Jangan-jangan kamu khawatir ya sama aku???.”  Candakku
“ Apa??? Aku khawatir sama nenek lampir kayak kamu??? Nggak banget, aku cuma nggak mau aja jadi saksi kalau entar kamu ketabrak, soalnya cuma ada aku disitu.”
“ Iya-iya, dasar tokek belang.”
Setelah kejadian itu, hubunganku mulai membaik dengan zevan. Ternyata zevan tak seburuk yang aku kira. Setelah lebih dekat dan lebih mengenal dia, ternyata dia itu baik, jail dan lucu.
Zevan menjadi kakak-kakak’anku dipondok ini. Biasalah namanya juga santri pasti punya kakak-kakak’an atau adik-adik’an. Aku sering curhat dengan zevan dan dia selalu memberi solusi yang baik untukku.
Hari ini adalah hari ulang tahunku, dan setelah pulang sekolah aku dikerjain sama teman-teman. Tasku diambil dan aku diguyur air dan tepung dari atas, belum lagi teman-teman yang ada dibawah. Mereka melempari aku dengan telur.
Aduuuhhh……. Bau banget dech aku. Aku langsung keatas dan mandi, tapi susah banget menghilangkan bau telurnya. Baunya masih menempel di badan.
Setelah mandi aku kekamar dan dikamar ada kado, katanya sich dari zevan.
Waahhh….. penasaran ni, apa ya isinya????. Aku mulai membuka kado dari zevan dan isinya adalah………. Jam tangan yang sudah lama banget aku incer. Waaahhh…… senang banget rasanya, tapi kok dia tau ya kalau aku pengen banget jam tangan ini. Teman-teman sekamarku menyoraki aku, jadi malu ni, hehehe ^_^
Hari demi hari telah ku lewati, sampai-sampai nggak terasa sudah 3 tahun aku dipondok ini. Tinggal dipondok memberikanku banyak banget pelajaran-pelajaran yang bermanfaat dan menghargai semua yang telah diberikan oleh yang kuasa. Walaupun sedih harus tinggalin pondok ini, mau nggak mau aku harus tetap pergi dan meneruskan pendidikanku di bangku kuliah. Rencananya sich aku akan 1 kuliah dengan bersama zevan.
Baru beberapa minggu aku menginjak bangku kuliah, aku mendengar kabar yang membuatku shock, kabar yang membuatku sedih, kabar bahwa zevan mengidap penyakit yang mematikan. Zevan mengidap penyakit kanker otak stadium 4.
“ Och tuhan… kenapa orang sebaik zevan mempunyai penyakit yang begitu ganas. Sembuhkanlah dia ya Allah.” Dalam doaku.
Setelah mendengar kabar itu aku langsung menuju kerumah zevan, sesampai dirumah zevan aku menuju kekamarnya. Disana banyak keluarga zevan yang menjaganya. Dan tubuhku lemas melihat keadaan zevan yang terbaring ditempat tidur tak berdaya.aku tak tega melihatnya seperti itu.
Aku sempat berbicara dengan zevan, dan aku baru tau kalau dia diam-diam mencintaiku. Tapi apa yang terjadi???? Setelah dia menyatakan perasaannya padaku, matanya mulai terpejam dan tak lupa dia mengucapkan 2 kalimat shahadad. Aku mulai meneteskan air mata, aku sedih, aku merasa kehilangan, begitupun dengan keluarganya.
“ Kak zevan… andai kau tau kalau aku juga mencintaimu. Tapi mengapa kamu harus meninggalkanku terlebih dahulu. Ikhlas atau tidak, aku tetap harus mengikhlaskanmu, agar kamu pergi dengan tenang. Walaupun kita tidak bisa bersama disini tapi kita akan bersama dialam sana. Pergilah dengan tenang kak zevan.”
Setelah kepergian zevan, aku belum bisa membuka hati untuk setiap cowok yang mendekatiku, karena dihatiku hanya ada 1 nama yaitu ZEVAN.
Sekarang aku. tidak memikirkan perjalanan cintaku, biarlah yang kuasa yang menulis
semua cerita tentangku.
Sekarang yang aku pikirkan adalah aku harus bisa menyenangkan kedua orangtuaku yang sudah disurga bersama zevan. Tak ketinggalan pamanku yang telah menggantikan kedua orangtuaku untuk menafkahiku.
Aku bertekat untuk menggapai cita-cita dan akan membantu orang-orang yang membutuhkan.
AKU PASTI BISA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar